Minggu,
30 September 2012
Perjalanan
Dua Puluh Tiga Tahun Hidupku..
Alhamdulillah..Hari ini, 30
September 2012 usia ku genap 23 tahun. Kok genap sih ya, bukannya 23 itu angka
ganjil? Menyimpang dari kaidah matematika? Mungkin. Tak apalah, tak masalah bagiku.
Toh itu hanya ungkapan bahasa Indonesia yang biasa kita gunakan untuk
menyatakan makna bahwa usai kita lengkap memasuki angka tertentu. Hehehehe.
Banyak harapan yang
terlintas dalam benak ini tepat saat malam pergantian hari. Berganti dari hari
Sabtu 29 September 2012 menjadi hari Minggu 30 September 2012. Namun, harapan
utama adalah memohon kepada Allah SWT agar mengampuni segala dosaku selama 23
tahun dan dosa kedua orangtuaku, memohon agar aku dapat memperbaiki amal
ibadahku, dan memohon kepada Allah agar senantiasa memudahkanku dalam
menyelesaikan studi S1-ku. Harapan-harapan itu aku panjatkan kembali ketika aku
duduk bersimpuh di hadapan Allah dalam Sholat Tahajjud-ku. Semoga Allah
mengijabah doa dan harapanku. Termasuk lulus sebelum umurku genap 24 tahun.
(Semoga April 2013 sudah dapat wisuda). Amiin Ya Rob...
Ucapan selamat dan untaian
doa memenuhi langit di hari ini. Terlantun dari ketulusan hati sahabat,
keluarga, dan teman-teman ku. Ada yang lewat sms, ada yang langsung mengucapkan
saat bertemu, dan paling banyak menulis di teamline
FB ku. Alhamdulillah, terimakasih atas doa dan perhatian kalian. Doa yang sama
juga semoga buat kalian. Lalu, bagaimana perasaanku saat ini? Bahagia, syukur,
sedih, dan perasaan lain yang belum bisa aku buat kata-katanya.
Syukur
dan Bahagia. Alhamdulillah sampai detik ini, sampai
umurku 23 tahun, Alloh masih senantiasa memberikan begitu banyak nikmat, keimanan
dan keislaman, kesehatan, serta nikmat mempunyai keluarga, sahabat, dan teman
seperti kalian semua. Allah senantiasa mempermudah jalan kehidupan ku selama
ini. Aku bersyukur mndapatkan kesempatan untuk menjadi hamba yang gemar
menuntut ilmu. Nikmat-nikmat ini sungguh tak ternilai, mahal dan tak akan bisa
dibeli, karena aku juga tidak akan menjualnya.
Sedih.
Selama 23 tahun kehidupan ku, aku merasa belum bisa membahagiakan orang-orang
yang aku sayang. Sang inspirator, Bapak tercinta dan sang manusia mulia, bak
malaikat, Mama tercinta. Maafkan putramu ini yang belum bias membuatmu
tersenyum bangga dan masih merepotkanmu dari sejak kandungan sampai aku
berjenggot, berkumis, bertinggi 170 cm, dan berat badanku 58 kg. Semoga Allah
selalu bersama kalian. Semoga kesedihan ini menjadi cambuk buat aku untuk terus
melakukan yang terbaik. Insya Allah. Namun, hal utama yang paling membuat aku
sedih adalah kenyataan bahwa aku belum apa yang akan aku pertanggungjawabkan
kepada Mu ya Ghafur. Begitu banyak dosa dan khilaf yang sudah aku lakukan,
begitu banyak pandangan ini khianat, begitu banyak interaksi tak terjaga, berapa
banyak sentuhan tak halal yang telah ku lakukan, dan masih banyak dosa ku.
Alhamdulillah ya Karim atas
nikmat usia ini, semoga masih ada kesempatan untuk senantiasa berbuat baik dan
bermanfaat, semoga masih ada kesempatan untuk beribadah kepada Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar